Kupang, Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kembali dilaksanakan oleh Anggota MPR RI dari Fraksi NasDem, Drs. Y. Jacki Uly M.H pada hari Kamis, 03 November 2022. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Lurah Oetete, Kota Kupang.
Hadir dalam kegiatan ini, ialah Lurah dan perangkatnya kemudian Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Tokoh Agama setempat dan masyarakat lainnya dengan jumlah total 150-an peserta.
Dalam sambutannya, Lurah Oetete, Desy Lay mengungkapkan bahwa ;
” Kami berterima kasih kepada Bapa Drs. Jacki Uly yang sudah mau datang memberikan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada masyarakat Kelurahan Oetete. Tentu ini suatu moment yang berharga bagi masyarakat, karena saya yakin selain bicara soal topi ini pasti juga kita diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi kami. Oleh karena itu masyarakat jangan malu untuk berdiskusi pada acara ini dan kepada Bapak Jacki sekali lagi kami mengucapkan limpah terima kasih,” ujar Beliau.
Sementara itu, Drs. Y. Jacki Uly., M.H dalam materinya menyampaikan
“Saya perlu berterima kasih kepada Ibu Lurah dan jajaran yang sudah menerima saya dan rombongan staf dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini. Perlu Bapak dan Ibu ketahui sebagai Anggota DPR RI, saya juga merupakan anggota MPR RI yang dimana punya kewajiban untuk menyampaikan perihal Empat Pilar Bangsa yaitu : Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, ” paparnya.
Lebih lanjut, Mantan Kapolda NTT tersebut menyampaikan terkait pilar – pilar bangsa tersebut.
” Saya ingin mengajak kepada masyarakat sekalian bahwa sebagai warga negara bangsa Indonesia kita patut berbangga karena ideologi Pancasila telah menyatukan kita dan hidup dengan saling menghargai satu sama lain. Dalam perjalanannya ideologi kita ini sudah sangat terbukti karena mampu menjaga persatuan sekalipun didalam kehidupan berbangsa kita tau ada sekelompok masyarakat yang dengan kepentingan dan tujuan mereka ingin mendirikan Negara dengan pemahaman yang radikal. Oleh karena ini tidak bisa dibiarkan, pengalaman juga mengajarkan kita sewaktu pemberontakan di madiun pertama kali oleh kelompok – kelompok dengan paham komunis pernah menjadi sejarah kelam kita namun Pancasila kembali menyatukan kita, “Jelasnya
“Kita semua wajib taat pada peraturan UUD 1945, dimana segala aturan tmengatur kehidupan berbangsa dan bernegara diatur didalamnya. Kemudian kita punya Bhineka Tunggal Ika yang merupakan semboyan yang negara kita yang dimana kalau kita lihat dari segi mayoritas kenapa tidak bahasa Jawa saja yang merupakan bahasan nasional, karena mereka mayoritas tetapi itu semua lagi – lagi karena toleransi dan saling menghargai kita dinegera ini yang kemudian patut mengakomodir semangat kebersamaan meskipun kita berbeda suku, agama dan golongan. Maka dari itu masyarakat perlu melestarikan budaya tersebut dengan berpegang teguh terhadap pilar – pilar kebangsaan ini,” Harapnya.
Pantauan media, hadir pula pihak keamanan, seperti Bhabinkamtibmas dan Babinsa di wilayah tersebut dan juga Mahasiswa dari beberapa kampus.
